Search This Blog

Followers

Total Pageviews

Mengenal FTTB Dalam Jaringan Fiber Optic


RuangOptic - Ketersediaan layanan komunikasi dan internet dengan jangkauan luas menjadi kebutuhan saat ini. Tidak hanya memiliki jangkauan luas, namun kebutuhan komunikasi dan internet yang cepat juga menjadi tuntutan masyarakat modern. Semua itu tidak dapat diakomodir oleh penggunaan jaringan komunikasi yang sama sejak puluhan tahun lalu. Melainkan dibutuhkan teknologi layanan yang lebih baru seperti fiber optic dengan jaringan FTTB yang menjangkau lebih luas.
Teknologi FTTB
Sumber foto : http://wwwen.zte.com.cn

Apa itu FTTB?

FTTB merupakan jaringan akses semisal FTTx. Hanya saja FTTB atau Fiber To The Building atau bisa juga Fiber To The Basement adalah serat optik koneksi data yang dapat mencapai gedung. Dari titik sentral untuk menuju ke pelanggan yang berada dalam ruangan di sebuah gedung, tidak dapat langsung dituju kecuali dengan penggunaan media lain.

Penggunaan media lain ini dapat berupa tv kabel, ethernet kabel atau dapat juga berupa saluran telepon. Hal ini dilakukan karena serat telah mencapai batas maksimal dari gedung atau justru basement. Sehingga untuk menjangkau gedung atau basement, dilakukan distribusi ke ruangan-ruangan yang dimaksud dengan beberapa macam alternatif pembuatan jaringan FTTB tersebut.

Arsitektur FTTB

Selama ini penggunaan serat optik hanya ditujukan untuk kebutuhan jaringan sentral to sentral. Padahal untuk sampai kepada pelanggan, dari jaringan sentral diperlukan sebuah terminal lokal yang dapat terhubung dengan sentral untuk menuju kepada pelanggan. Untuk memenuhi hal tersebut, penggunaan jaringan FTTx adalah pilihan yang paling tepat.Sementara untuk sampai kepada pelanggan yang berada di dalam ruangan sebuah gedung atau basement, maka FTTB sangat cocok untuk mendukung GPON serat optik.
http://ruangoptik.blogspot.com/2018/09/mengenal-gpon-dalam-teknologi-fiber.html
Dalam hal ini TKO (Titik Konversi Optik) akan berada di dalam gedung yang biasanya akan diletakkan di ruang telekomunikasi yang berada di basement. Terminal pelanggan nantinya akan dihubungkan dengan TKO melalui sebuah kabel tembaga indoor. Di sini FTTB akan dianalogikan dengan DCL (Daerah Catu Langsung) yang ada pada jaringan kabel tembaga.

Konfigurasi Fiber To The Building / Fiber To The Basement

Dengan kondisi pelanggan yang berada di dalam ruangan di sebuah gedung atau basement, maka arsitektur jaringan FTTB yag digunakan sudah jelas. Dari arsitektur yang telah dirancang di atas, maka untuk sampai kepada pelanggan di dalam gedung atau ruangan, terdapat 3 macam konfigurasi atau aplikasi FTTB yang kesemuanya memanfaatkan Jarlokaf.

Jarlokaf atau Jaringan Lokal Akses Fiber ini sendiri merupakan teknologi yang memakai media transmisi yang berupa serat optik. Di mana sekarang ini Jarlokaf telah mengalami perkembangan luar biasa dengan adanya DLC, PON, AON dan juga HFC. Jarlokaf DLC, PON, AON terintegrasi dengan copper pair. Sedangkan Jarlokaf HFC terintegrasi coaxial.

Kelebihan arsitektur FTTB

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa FTTB sendiri merupakan bagian atau sebaran dari FTTx. Sebagai bagian dari FTTx, maka arsitektur atau rancangan FTTB tidak jauh berbeda dengan FTTH atau jaringan serat optik dari sentral menuju ke pelanggan yang ada di rumah. Keduanya dibedakan oleh lokasi diletakkannya TKO.

Penggunaan FTTB untuk pemasangan jaringan serat optik yang menuju ke pelanggan di dalam ruangan di sebuah gedung atau basement, akan lebih menghemat adanya sumber daya serat yang diperlukan dalam antarmuka uplink. Selain itu biaya konstruksi atau pemasangan jaringan FTTB ini juga lebih murah dibanding FTTH.

Pemasangan FTTB lebih mudah

Meski tidak ada perbedaan mendasar antara FTTB dan juga FTTH yang dipasang pada jaringan optik menuju ke pelanggan di rumah-rumah, namun pemasangan FTTB memang jauh lebih mudah. Posisi TKO yang berbeda dengan FTTH menjadi salah satu alasan kenapa pemasangan atau perancangan jaringan FTTB lebih mudah dilakukan.

Posisi TKO yang berada di dalam gedung atau basement, membuatnya lebih mudah dihubungkan dengan kabel tembaga indoor. Sementara hubungan antaa TKO dan kabel tembaga ini menjadi bagian yang sangat penting dalam pemasangan jaringan FTTB. Dengan pemasangan yang lebih mudah, biaya yang dibutuhkan juga lebih hemat.

Semoga mudah dipahami, copy paste silahkan, asal mencantumkan sumbernya,

thanks,
admin
11:23 AM | 0 komentar | Read More

Apa Itu FTTx Teknologi Fiber Optic?


RuangOptic - Dengan semakin berkembangnya teknologi internet, kebutuhan bandwith yang besar dan memiliki kcepatan tinggi semakin meningkat. Tidak hanya menyasar para pengguna ponsel, namun penyedia layanan internet ini juga menargetkan rumah-rumah dengan jaringan kabel tetap. Jika dulu jaringan kabel ini menggunakan tembaga, sekarangan banyak orang beralih ke jaringan kabel fiber optic yang menggunakan teknologi FTTx.
Teknologi FTTx

Pengertian FTTx

FTTx atau dikenal juga sebagai Fiber to the x merupakan sebuah istilah yang umum digunakan untuk menyebut arsitektur jaringan broadband dengan teknologi serat optik. Di mana penggunaan teknologi serat optik ini akan menggantikan keseluruhan atau sebagian kabel metal lokal loop yang biasanya digunakan untuk kebutuhan telekomunikasi lastmile.

Istilah umum untuk FTTx ini juga berasal dari generalisasi beberapa istilah konfigurasi sebaran fiber seperti FTTN, FTTB, FTTC, FTTH yang semuanya dimulai dengan huruf FTT namun berbeda pada huruf terakhir. Teknologi FTTx ini sendiri minimal harus memiliki 2 perangkat opto elektronik. Satu perangkat berada di titik sentral sementara satu lainnya berada di titik pelanggan atau disebut juga TKO (Titik Konversi Optik).

FTTx services

Dalam teknologi serat optik, keberadaan FTTx ini menjadi solusi dalam memberikan bantuan kepada operator dalam hal ini penyedia layanan internet dan telekomunikasi, untuk dapat memberikan bandwith yang jauh lebih lebar. Sekaligus memberikan servis yang lebih kepada pelanggan atau pengguna internet terutama dalam jaringan rumah-rumah.

Dari teknologi FTTx ini, servis yang dapat diberikan salah satunya adalah Triple Play yang selama ini dibuat saling berintegrasi dengan jaringan-jaringan yang berbeda. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk mendapat layanan IPTV, layanan internet hingga layanan suara. Selain itu layanan berupa high speed internet service berdasar LAV hingga 100M, High Speed Internet Services berdasar ADSL/ VDSL hingga 100M, TDM Service, CATV Service hingga Mobile Backhaul Service.

Keuntungan menggunakan jaringan FTTx

Dalam persaingan penyediaan layanan internet yang lebih baik, penggunaan teknologi terbaru yang mumpuni menjadi keharusan. Salah satu penyedia layanan internet dan telekomunikasi besar di Indonesia, menggunakan teknologi fiber optic dengan pemasangan jaringan FFTx yang menuju ke rumah-rumah. Jaringan ini memiliki kelebihan dalam menawarkan bandwith yang lebih lebar dan juga kecepatan lebih baik.

Risiko jaringan FFTx ini mengalami gangguan juga sangat kecil, karena lebih kebal terhadap noise hingga gangguan sinyal radio. Selain itu penggunaan jaringan FTTx ini juga memungkinkan pemasangan teknologi serat optik yang lebih mudah menuju rumah-rumah pelanggan. Sehingga jika berbicara koneksi yang stabil, maka teknologi fiber optic dengan jaringa FTTx tidak tertandingi.

Gangguan pada jaringan FTTx

Penanaman serat optik di bawah tanah atau under ground hingga sampai ke tiang telepon, berisiko banyak mengalami gangguan. Penanaman kabel optik ini hanya dipisahkan coupler yang bagian akhirnya diterminasi ke ONU yang ada pada jaringan rumah, akan sering mengalami gangguan berupa fiber yang putus atau loss sangat besar.

Gangguan ini lebih banyak disebabkan oleh bencana alam seperti hujan deras, angin topan hingga adanya penurunan kualitas karena usia. Gangguan jaringan FTTx ini juga dapat disebabkan oleh hewan seperti serangan tikus, bajing atau tupai hingga burung gagak. Selain itu gangguan jaringan FTTx ini juga dapat terjadi karena banyaknya fiber yang tertekuk di jaringan rumah pelanggan.
http://ruangoptik.blogspot.com/2018/09/mengenal-gpon-dalam-teknologi-fiber.html
Rancangan jaringan FTTx

Untuk sampai ke rumah-rumah pelanggan, pemasangan jaringan FTTx harus dilakukan dengan detail tanpa adanya kesalahan. Untuk itu biasanya sebelum pemasangan dilakukan sebuah perencanaan dan perancangan terlebih dahulu. Salah satu software yang banyak digunakan dalam perancangan jaringan FFTx adalah Optisystem.

Optisystem ini sendiri merupakan sebuah software yang digunakan untuk simulasi pemasangan jaringan optik dari mulai titik sentral hingga end user. Dalam simulasi ini biasanya ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti panjang jalur sentral sampai user pelanggan, daya pancar sinyal di titik sentral, panjang gelombang, berapa kali harus melakukan sambungan kabel dan seterusnya.

Semoga mudah dipahami, copy paste silahkan, asal mencantumkan sumbernya,

thanks,
admin
11:19 AM | 0 komentar | Read More

Mengenal GPON Dalam Teknologi Fiber Optic

RuangOptic - Pada dasarnya ada banyak teknologi jaringan dan komunikasi. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, teknologi fiber optic saat ini memang sedang difavoritkan. Selain menawarkan kecepatan yang tidak dapat ditandingi teknologi jaringan komunikasi dan internet lainnya, serat optik ini juga memberikan kualitas pelayanan yang sangat stabil. Bersama dengan populernya serat optik, jaringan akses GPON juga mulai banyak diperbincangkan meski tidak secara detail.

Teknologi GPON

Seperti yang telah disebutkan sekilas di atas, bahwa GPON populer bersama dengan semakin sering diperbincangkannya teknologi serat optik. GPON sendiri merupakan teknologi akses yang juga digolongkan sebagai broadband access dengan basis kabel fiber optic. Teknologi akses GPON ini sendiri menjadi salah satu yang berhasil dikembangkan ITU-T via G984 yang sampai saat ini telah bersaing ketat dengan GEPON atau PON dengan versi IEEE.

Dibandingkan dengan GEPON, jaringan akses GPON ini justru memiliki tingkat penetrasi yang lebih baik. Bahkan lebih unggul dari GEPON. Hanya saja baik GPON dan juga GEPON sama-sama memakai serat optik yang nantinya digunakan untuk media transmisi. GPON menggunakan teknologi distribusi traffic yang dilakukan secara pasif sangat berbeda dengan GEPON dan teknologi optik yang lain.

Prinsip kerja GPON

GPON yang bekerja dengan menggunakan teknologi FTTx, akan membuat informasi yang diterima dapat dikirimkan kepada pelanggan dengan menggunakan kabel optik yang ada. Sementara prinsip kerja dari GPON sendiri adalah, saat data atau pun sinyal yang telah dikirimkan OLT, akan ada salah satu komponen yang disebut dengan splitter.

Komponen splitter ini akan mendukung serat optik untuk mengirimkan pesan menuju berbagai ONU (Optical Network Unit).  Sementara ONU sendiri akan memberikan data-data hingga sinyal sesuai keinginan konsumen. Mudahnya, GPON bekerja dengan prinsip point to multipoint yang memanfaatkan splitter sebagai komponen yang bertugas membagi jaringan.

Komponen GPON

Sebagai salah satu teknologi jaringan akses, GPON juga tersusun atas beberapa komponen. Salah satunya adalan NMS atau Network Management System. NMS sendiri adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengendali sekali melakukan konfigurasi dari perangkat GPON itu sendiri. Lokasi NMS ini berada bersama OLT hanya saja berbeda ruang.

Konfigurasi NMS biasanya mencakup OLT dan juga ONT. Tidak hanya melakukan kendali dan konfigurasi, namun NMS ini juga akan mengatur layanan dari GPON semisal POTS, IP, Vo dan juga IPTV. Yang sangat jarang diketahui banyak orang adalah NMS ini juga menggunakan platform seperti Windows dengan sifat GUI atau Graffic Unit Interface hingga Command Line. Selain NMS, komponen GPON lainnya adalah OLT, ODC (Optical Distribution Cabinet), ODP dan juga ONT.

Keunggulan teknologi jaringan akses GPON

GPON ini mendukung adanya aplikasi triple play yakni untuk jenis data, suara dan juga video pada FTTx dengan hanya dilakukan pada satu core serat optik. Selain itu keunggulan GPON yang luar biasa adalah mampu membagi bandwith hingga 32 ONT. Untuk penggunaan teknologi serat optik di kantor atau perusahaan, GPON ini meminimalkan pemakaian banyak kabel.

Penggunaan peralatan serat optik juga menjadi minimal karena hanya menggunakan satu serat optik sentral yang diletakkan di pusat. Selain itu GPON juga unggul karena memungkinkan bandwith yang mudah diatur hingga biaya perawatan yang lebih murah akibat dari penggunaan komponen yang sifatnya pasif. Selain itu GPON ini juga merupakan jaringan akses yang sangat transparan pada laju bit hingga format data. Selain biaya perawatan, untuk pemasangan juga biayanya lebih murah.

Kekurangan GPON

Kehadiran teknologi canggih selalu memiliki dua sisi. Inovasi teknologi terbaru memungkinkan keunggulan hingga manfaat yang luar biasa. Namun di balik keunggulan tersebut, juga tersimpan beberapa kekurangan yang masih belum dapat dipecahkan dengan inovasi yang dilakukan. GPON sendiri memiliki beberapa kekurangan terutama pada model layeringnya.

Model layering GPON dianggap sangat kompleks. Hal ini berdampak pada harga GPON yang juga lebih mahal dari GEPON. Selain itu GPON yang merupakan sebuah transceiver yang melaju pada 2.4 Gbps sekarang ini juga sangat mahal. Selain itu GPON hanya mampu memberikan bandwith upstream yang sangat terbatas mencapai 622 Mbps saja.


Semoga mudah dipahami, copy paste silahkan, asal mencantumkan sumbernya,

thanks,
admin
11:15 AM | 1 komentar | Read More

Fiber Optic: Definisi, Sejarah dan Kelebihannya

Istilah fiber optic belakangan ini mulai banyak diperbincangkan para pengguna internet. Terutama setelah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, menggunakan teknologi yang satu ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan baik telekomunikasi hingga penyediaan internetnya.
misal di PT Telkom ada Indihome, di Indosat ada GIG, kemudian ada fastnet punya mnc, myrepublic, dan masih banyak lagi, ada yang sedang dalam pengembangan ada yang sudah miliki banyak pelanggan di indonesia,
Meski sedang banyak diperbincangkan, namun tidak banyak yang tahu apa sebenarnya teknologi fiber optic tersebut. Untuk Anda yang masih penasaran, berikut ulasan singkatnya.

Apa itu teknologi fiber optic?
Fiber Optic
Teknologi fiber optic berasal dari penggunaan kabel fiber optic. Sedangkan kabel fiber optic sendiri merupakan sebuah saluran transmisi yang berupa kabel dan terbuat dari kaca bisa juga plastik. Sangat halus, lebih kecil dari helai rambut, dapat digunakan untuk transmisi cahaya yang berasal dari satu tempat  ke tempat lainnya. Diameter kabel 120 mikrometer. Sementara kecepatan transmisi yang dapat dilakukan serat optik ini juga sangat cepat sehingga banyak dimanfaatkan untuk pelayanan teknologi komunikasi hingga internet.

Sampai hari ini, teknologi serat optik ini sendiri mampu menghasilkan pelemahan  hingga 20 desibel setiap kilometernya. Memiliki lebar jalur yang cukup besar, memungkinkan teknologi fiber optic dapat melakukan transmisi data dalam jumlah banyak dan sangat cepat. Tidak heran jika teknologi ini sekarang telah menjadi alternatif industri komunikasi hingga sambungan internet di seluruh dunia. Meski baru dikenal tahun 1997, namun sambungan internet fiber optic ini sangat luar biasa.

Sejarah singkat fiber optic

Memanfaatkan cahaya untuk membawa infomasi pada dasarnya sudah dikenal oleh para ilmuwan sejak zaman dulu. Namun tepat tahun 1930, ilmuwan Jerman membuat eksperimen transmisi cahaya dengan kabel optik. Meski hasil eksperimen ini tidak dipakai, namun justru menjadi cikal-bakal berkembangnya teknologi fiber optic. Pada tahun 1958, ilmuwan Inggris membuat prototipe kabel optik yang terdiri dari gelas inti dan dibungkus dengan gelas lainnya.

Tepat tahun 1960, ilmuwan Jepang membuat terbosan baru dengan kabel optik ini yang mampu melakukan transmisi gambar. Pada saat yang sama, serat optik dengan kemurnian sangat tinggi yakni kurang dari satu bagian dari sejuta, juga telah ditemukan. Hingga dalam perkembangannya, serat optik terus mengalami perbaikan material sekaligus pemurnian. Perlahan-lahan namun pasti, serat optik kini memiliki atenuasi di bawah 1 dB/ Km.

Kelebihan teknologi fiber optic

Sebagai teknologi alternatif komunikasi dan internet, serat optik ini memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah bandwithnya yang sangat besar. Dengan bandwith yang sangat besar, serat optik ini akan membantu kecepatan transmisi hingga gigabit setiap detiknya. Sehingga tidak akan terjadi pengulangan proses menghantarkan informasi jarak jauh. Selain itu serat optik ini memungkinkan pemasangan yang mudah dan biaya operasi rendah namun keamanan tinggi.

Ukuran serat optik juga lebih kecil dan bobotnya ringan. Hal ini membuat pemasangan serat optik lebih hemat ruang. Gangguan elektromagnetik hingga gelombang radio yang selama ini dapat terjadi pada kabel konvensional juga dapat diminimalkan dan lebih kebal. Serat optik tidak menimbulkan percikan api karena tidak menggunakan sumber listrik. Bahkan serat optik juga tidak berkarat yang membuatnya lebih awet dan tahan lama.

Struktur kabel fiber optic

Teknologi canggih fiber optic ini tersusun dari beberapa struktur. Salah satunya adalah inti yang memiliki diameter berbeda-beda. Semakin besar diameter inti semakin baik kemampuannya. Selain itu ada juga Cladding yang merupakan sebuah komponen dari kaca yang akan melindungi inti dari fiber optic. Bagian Cladding ini juga akan memancarkan cahaya dari luar ke dalam inti. Struktus serat optik lainnya adalah Coating yang juga disebut mantel.

Coating ini berbeda dari inti dan juga Cladding. Pasalnya bahan yang digunakan adalah plastik. Fungsinya melindungi gangguan luar seperti adanya lengkungan kabel hingga kelembapan udara yang menyebabkan kerusakan lapisan dalam. Biasanya Coating dibuat dengan warna berbeda-beda untuk penyusunan yang lebih mudah. Terakhir adalah struktur Strength member and outer jacket yang merupakan pelindung pertama dari inti serat optik. Merupakan struktur paling luar, fungsinya melindungi fiber dari gangguan langsung.

Cara kerja teknologi optic fiber

Prinsip dasar teknologi fiber optik adalah dengan memantulkan sekaligus membiaskan cahaya yang merambat di dalam serat. Efektivitas serat optik ini ditentukan oleh adanya kemurnian dari jenis bahan yang digunakan apakah kaca atau plastik. Biasanya semakin murni kaca atau gelas, maka semakin sedikit pula cahaya yang akan diserap serat optik. Percakapan telepon hingga internet yang melalui serat optik, bagian sinyal analog diubah menjadi sinyal digital.

Sementara adanya komponen laser transmiter yang ada pada ujung kabel, akan melakukan on dan off dalam rangka mengirim setiap bit dari sinyal tersebut. Padahal sistem fiber optic modern dan juga single laser ini mampu melakukan transmisi hingga jutaan bit setiap detiknya. Kabel fiber optic sendiri dibuat dari kaca murni, dengan panjangnya yang mencapai ratusan kilometer, cahaya masih memungkinkan untuk dipancarkan dari ujung satu ke ujung lainnya.

Demikian penjelasan singkat dari berbagai sumber, semoga bermanfaat,,

12:28 PM | 0 komentar | Read More

Mengenal Teknologi Fiber Optic dan Penggunaannya

Teknologi Fiber Optic 
Fiber optic atau serat optik merupakan sebuah saluran tranmisi yang dibuat dari material plastik atau kaca berukuran kecil. Plastik atau kaca tersebut begitu halus, malah lebih halus dibandingkan sehelai rambut manusia. Diketahui diameter kabel plastik berukuran kurang lebih 120 mikrometer. Sebuah ukuran yang sangat tipis dan kecil untuk kabel transmisi teknologi anyar serta dapat mengantarkan data dalam skala besar bila dibandikan dengan kabel tembaga ataupun dengan tanpa kabel (wireless).
Fiber Optic atau Serat Optik,
Source : www.sensorsmag.com
Meski demikian nyatanya kabel dari plastik tipis ini bisa digunakan untuk mentranmisikan sinyal cahaya dari sumber cahaya ke tempat lain. Adapun sumber cahaya yang biasa digunakan yakni LED atau bisa juga sinar laser. Penggunaan teknologi ini pun sudah semakin marak. Setidaknya dalam 2 dekade ini, baik di mancanegara atau di Indonesia.

Dalam perkembangannya, teknologi fiber optic yang canggih ini pun telah mengambil bagian penting dan memberi tampilan baru pada teknologi industri. Khususnya dalam industri automasi dan industri telepon jarak jauh. Serat optik ini pula yang memiliki andil besar dalam penyebaran internet di seluruh dunia. Sehingga Anda sekarang bisa mengakes internet untuk berburu berbagai informasi yang dibutuhkan. Berikut beberapa kelebihan dari serat optik, diantaranya yaitu:

  • Bandwidth begtu besar dengan kecepatan transmisi hingga skala GB per detiknya. Sehingga dapat mengirimkan informasi jarak jauh secara cepat. Bahkan tanpa pengulangan.
  • Ukuran serat fiber relatif kecil dan ringan. Pengaplikasiannya sangat hemat ruang. Dimana biaya pemasangan dan pengoperasian juga relatif rendah, namun tingkat keamanan tetap tinggi.
  • Kabel tipis dari plastik ini menjamin penggunaan yang aman karena tidak berkarat. Dijamin pula tidak menyebabkan percikan api atau tenaga listrik. Teknologi anti terhadap gangguan elektromagnetik dan gelombang radio.
Teknologi GPON FTTx
Berbicara tentang teknologi serat optik, maka tidak terlepas pula dari GPON (Gigabit Passive Optical Network). Merupakan sebuah teknologi akses yang termasuk dalam akses broadband FTTx yang memungkinkan penyampaian informasi melalui kabel optik. Teknologi ini berbasis serat optik yang bekerja dengan prinsip tertentu. Yakni saat OLT mengirimkan sinyal data, selanjutnya splitter akan mengirimkan ke sejumlah ONU seperlu menyampaikan data sinyal yang dibutuhkan. Splitter berperan sebagai pembagi jaringan. Splitter sering digunakan pada PON atau sistem Point to Multipoint.

Teknologi GPON mendukung aplikasi triple play seperti data, suara, ataupun video. Diantara FTTx berikut menggunakan teknologi GPON, yaitu FTTH (fiber to the home), FTTB (fiber to the building), FTTS (fiber to the base station), dan FTTB O (fiber to the Office). Untuk fiber to the building sendiri direkomendasikan untuk perkembangan GPON menggunakan serat optik. Pasalnya penggunaan serat optik dengan teknologi GPON akan semakin mudah dan bisa selaras mengikuti perkembangan teknologi yang makin canggih.

Baca Juga : Teknologi GPON
OLT ZTE
Teknologi ini mampu membangi bandwidth hingga 32 ONT yang baik diterapkan guna mengurangi penggunaan kabel. Dimana jangkauan bisa lebih luas. Ada kelebihan lainnya yang juga perlu Anda tahu, seperti Anda bisa mengalokasikan bandwidth sesuai kebutuhan. Tentunya dengan biaya perawatan yang hemat lantaran menggunakan komponen yang pasif.
OLT Alcate Lucent

Jaringan FTTx menggunakan GPON sudah banyak digunakan di sejumlah perusahaan dan juga jaringan rumah di tanah air. Terutama sebagai jaringan backbone seperlu mendukung kebutuhan komunikasi jarak jauh. Selanjutnya jaringan dikembangkan sampai ke terminal pengguna melalui medi fiber. Sehingga masyarakat bisa mendapat layanan telekomunikasi lebih ampuh dengan biaya lebih rendah. Apa yang sebelumnya tidak mungkin kini bisa terjadi dengan teknologi fiber optic.

Sekian dulu,
Semoga uraian diatas dapat menambah wawasan dan literatur anda dalam basic Fiber Optic,


11:49 AM | 0 komentar | Read More

Teknologi GPON

GPON (Gigabit Pasive Optical Network) adalah teknologi FTTx ( Fiber to the X) merupakan suatu teknologi akses sebagai broadband akses berbasis fiber optik yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan.

Topologi GPON  : ME -- OLT --  Splitter -- ONT (TV/PC/SIP)
Topologi GPON
kelompok5amazing.blogspot.co.id
Prinsip kerjanya data yang diterima oleh OLT dari ME akan di bagi oleh splitter dan di teruskan datanya ke ONT sehingga user bisa mengakses tripleplay service yang dikirim dari OLT
Metro Ethernet
(http://eka-putryy.blogspot.co.id)
ME adalah Metro Ethernet yang memiliki Solusi teknologi High End Market untuk layanan Voice,Data dan Video. ME ini di tempakan di ISP yang mengirimkan data menuju OLT

OLT ZTE C300
OLT adalah Optical Line Terminal/Termination, OLT ini  di tempatkan di ruang CO (central office) yang akan mengatur semua ont yang akan di gunakan oleh pelanggan dengan konfigurasi yang sudah di tentukan oleh ISP



Splitter ini sebagai penghubung antara OLT dengan ONT/ONU yang berfungsi mentransmisikan sinyal input downlink dari OLT menuju ONT , Optical splitter ini di klasifikasikan dalam komponen pasif karena tidak ada komponen elektrik di dalam nya.

ONT ZTE
ONT adalah Optical Network Terminal atau ONU (Optical Network Unit). ONT ini merupakan suatu titik pembatas akhir dari aliran optik, dan awal dari jaringan akses pelanggan.


Penjelasan diatas merupakan penjelasan singkat semoga mudah dipahami

7:36 PM | 1 komentar | Read More

Konfigurasi GPON Alcatel Lucent

RuangKuli - GPON singkatan dari Gigabit Capable Passive Optical Network, merupakan Teknologi FTTx (Fiber To The x) yang mengirimkan data, voice, dan video ke pelanggan menggunakan jalur serat optik (fiber optic),
OLT Alcatel Lucent ISAM
Sumber Gambar : https://lafibre.info/gpon/isam-7302/

kali ini kami ingin share comand line (CLI) alcatel lucent,

konfigursi system OLT

configure system id XXXXXX  (idnya disesuaikan dengan NMS)
configure system location XXXXXX 
configure system security snmp community public host-address x.x.x.x/32 context nt privilege read-write
configure system security snmp community ihub host-address x.x.x.x/32 context ihub privilege read-write
admin save


configure equipment slot nt-b planned-type fant-f unlock
configure equipment protection-group 1 eps-quenchfactor 1000
configure equipment protection-group 1 admin-status unlock
admin save


######Configuration for 10G#######
configure port nt-a:xfp:1 no shutdown
configure port nt-a:xfp:1 ethernet speed 10000
configure port nt-b:xfp:1 ethernet speed 10000
configure port nt-a:xfp:1 ethernet no autonegotiate
configure port nt-b:xfp:1 ethernet no autonegotiate
configure port nt-a:xfp:1 description “TO_ME-XXXXX”
configure lag 1 port nt-a:xfp:1
configure lag 1 port nt-b:xfp:1
configure lag 1 no shutdown
configure lag 1 description “TO_ME-XXXX”
admin save


######Configuration for 1G#######
configure port nt-a:xfp:3 no shutdown
configure port nt-a:xfp:3 ethernet speed 1000
configure port nt-b:xfp:3 ethernet speed 1000
configure port nt-a:xfp:3 ethernet no autonegotiate
configure port nt-b:xfp:3 ethernet no autonegotiate
configure port nt-a:xfp:3 description “TO_ME-XXXXX”
configure lag 1 port nt-a:xfp:3
configure lag 1 port nt-b:xfp:3
configure lag 1 no shutdown
configure lag 1 description “TO_ME-XXXXX”
admin save


configure service customer 2 description “OAM”
configure service vpls 90 customer 2 v-vpls vlan 90 create
configure service vpls 90 sap lag-1:90 create
configure service vpls 90 no shutdown
configure service ies 2 customer 2 create
configure service ies 2 interface "OAM" create
configure service ies 2 interface "OAM" address x.x.x.x/26
configure service ies 2 interface "OAM" sap nt:vp:1:90 create
configure service ies 2 no shutdown
configure router static-route 0.0.0.0/0 next-hop x.x.x.x
admin save

configure equipment slot lt:1/1/[1...14] planned-type fglt-a
configure equipment slot lt:1/1/[15...16] planned-type nelt-b unlock
admin save

configure pon interface 1/1/1/1 admin-state up
configure equipment ont interface 1/1/1/1/10 sw-ver-pland xxxxxxxxxx sernum ALCL:xxxxxxx subslocid WILDCARD voip-allowed iphost cvlantrans-mode local
configure equipment ont interface 1/1/1/1/10 admin-state up
configure equipment ont slot 1/1/1/1/10/1 planned-card-type 10_100base plndnumdataports 8 plndnumvoiceports 0 admin-state up
configure equipment ont slot 1/1/1/1/10/2 planned-card-type pots plndnumdataports 0 plndnumvoiceports 2 admin-state up
configure equipment ont slot 1/1/1/1/10/14 planned-card-type veip plndnumdataports 1 plndnumvoiceports 0 admin-state up
admin save

==internet==
configure qos profiles bandwidth UP-512K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 512
configure qos profiles bandwidth UP-144K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 144
configure qos profiles bandwidth UP-192K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 192
configure qos profiles bandwidth UP-384K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 384
configure qos profiles bandwidth UP-768K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 768
configure qos profiles bandwidth UP-1536K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 1536
configure qos profiles bandwidth UP-6144K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 6144
configure qos profiles bandwidth UP-15360K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 15360
configure qos profiles bandwidth UP-30720K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 30720
configure qos profiles bandwidth UP-76800K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 76800
configure qos profiles bandwidth UP-102400K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 102400

configure qos profiles shaper DOWN-2M excess-info-rate 2048 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-4096K excess-info-rate 4096 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-6M excess-info-rate 6144 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-512K excess-info-rate 512 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-768K excess-info-rate 768 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-1536K excess-info-rate 1536 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-3M excess-info-rate 3072 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-4608K excess-info-rate 4608 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-7680K excess-info-rate 7680 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-15360K excess-info-rate 15360 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-30720K excess-info-rate 30720 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-76800K excess-info-rate 76800 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
configure qos profiles shaper DOWN-102400K excess-info-rate 102400 committed-info-rate 0 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
admin save


configure vlan id 2000 mode residential-bridge name HSI in-qos-prof-name name:Default_TC0
configure service customer 3 description SERVICE
configure service vpls 2000 customer 3 create
configure service vpls 2000 description "HSI"
configure service vpls 2000 sap lag-1:2000 create
configure service vpls 2000 sap lt:1/1/1:2000 create
configure service vpls 2000 no shutdown
admin save


configure qos interface 1/1/1/1/10/14/1 upstream-queue 0 bandwidth-profile name:UP-102400K
configure qos interface 1/1/1/1/10/14/1 queue 0 shaper-profile name:DOWN-102400K
configure interface port uni:1/1/1/1/10/14/1 admin-up
configure bridge port 1/1/1/1/10/14/1 max-unicast-mac 4
configure bridge port 1/1/1/1/10/14/1 vlan-id 333 vlan-scope local network-vlan 2000 single-tagged
configure veip ont 1/1/1/1/10/14/1 domain-name XXXXXXXXX@telkom.net admin-state up
configure ntp ont 1/1/1/1/10 key XXXXXXXX
admin equipment ont interface 1/1/1/1/10 reboot with-active-image
admin save


==voip==
configure voice ont uri-prof 10 name uri_10_ftp address ftp://0.0.0.0/ruangkuli.xml
configure voice ont auth-sec-prof 10 name auth_sec_10_ftp user-name gpon password gpon  
configure voice ont sec-uri-profile 10 name sec_uri_10_ftp auth-securi-prof 10  uri-prof 10
configure voice ont uri-prof 20 name sip_server address 10.0.0.10
configure voice ont uri-prof 21 name sip_server_domain address ruangkuli.net.id
configure voice ont sec-uri-profile 24 name SEC_IMS_domain uri-prof 21
configure voice ont rtp-profile 8 name RTP_SIP_8 local-port-min 5000 dscp 46 dtmf-event enabled
configure voice ont voice-serv-prof 3 name SERVICE_3 securi-prof 10 announce-type not-applicable echo-cancel enabled hook-flash-min 80 hook-flash-max 800
configure voice ont voip-app-service 8 name SERVICES1 calling-number enable calling-name enable  caller-id-number public caller-id-name public call-waiting enable call-transfer enable call-hold enable call-park enable mwi-spl-dialtone enable mwi-visual-indi enable call-fwd-indicate enable dir-conn-prof none bridge-prof none conf-prof none three-way-calling enable
configure voice ont voip-media-prof 3 name MEDIA_3 voiceserviceprof 3 rtp-prof 8 codec1st pcma pkt-period1st 20 silence1st on
configure voice ont feat-acccode-prof 2 name FC_2 park 007
configure voice ont nwdial-plan-prof 13 name DIALPLAN_13 digitmap1 "1[012356789]x|14[01234589]xx|147|[234678]xxxxxxx|50xxxx|5[123456789]xxxxxxxx|0[2345679]xxxxxxxxx|08xxxxxxxxxxx|00[178]xxxxxxxxxxxxxx|x.x#|#x.#|#x.T|x*x.#|*x.#|x.*x.#|#x.*x.*x.#|*xx*x.#|*x.T"
admin save


####dhcp####
configure vlan id 7777 mode residential-bridge name VoIP new-secure-fwd enable in-qos-prof-name name:Default_TC0

####Static####
configure vlan id 7777 mode residential-bridge name VoIP new-broadcast enable in-qos-prof-name name:Default_TC0

configure service vpls 7777 customer 3 create
configure service vpls 7777 description "VoIP"
configure service vpls 7777 sap lag-1:7777 create
configure service vpls 7777 sap lt:1/1/1:7777 create
configure service vpls 7777 user-user-com
configure service vpls 7777 no shutdown
admin save


configure bridge port 1/1/1/1/10/voip
configure qos interface 1/1/1/1/10/voip upstream-queue 0 bandwidth-profile name:VOIP_UP-1M 

configure qos interface 1/1/1/1/10/voip queue 0 shaper-profile name:VOIP_DN-1M
configure bridge port 1/1/1/1/10/voip
configure bridge port 1/1/1/1/10/voip vlan-id 7777 vlan-scope network tag untagged
configure bridge port 1/1/1/1/10/voip pvid 7777  
configure bridge port 1/1/1/1/10/vuni max-unicast-mac 2

####dhcp####
configure iphost ont ont:1/1/1/1/10/1 dhcp enabled vlan 7777   

configure iphost ont ont:1/1/1/1/10/1 admin-state up
configure voice ont voip-config ont:1/1/1/1/10/1 protocol sip conf-method omci
configure voice ont sip-config ont:1/1/1/1/10/1 proxyserv-prof 20 outproxyserv-prof 20 reg-expire-time 3600 re-reg-head-start 360 aor-host-prt-prof 21 registrar-prof 24 uri-format sip-uri dscp 46 opt-tx-cntrl disable 


configure voice ont voice-port 1/1/1/1/10/2/1 voipconfig sip voip-media-prof 3 admin-state locked
configure voice ont voice-port 1/1/1/1/10/2/2 voipconfig sip voip-media-prof 3 admin-state locked

configure voice ont voice-port 1/1/1/1/10/2/1 voipconfig sip voip-media-prof 3 admin-state unlocked
configure voice ont voice-port 1/1/1/1/10/2/2 voipconfig sip voip-media-prof 3 admin-state unlocked



===iptv==
configure qos profiles bandwidth UP-512K committed-info-rate 0 assured-info-rate 0 excessive-info-rate 512
configure qos profiles shaper DOWN-6M committed-info-rate 0 excess-info-rate 6144 committed-burst-size 0 type singletokenbucketgpon
admin save

configure vlan id 1000 mode residential-bridge name IPTV-Unicast new-secure-fwd enable in-qos-prof-name name:Default_TC0
configure service vpls 1000 customer 3 create
configure service vpls 1000 description "IPTV-Unicast"
configure service vpls 1000 sap lag-1:1000 create
configure service vpls 1000 sap lt:1/1/1:1000 create
configure service vpls 1000 no shutdown
admin save

configure vlan id 1100 mode residential-bridge name IPTV-Multicast in-qos-prof-name name:Default_TC0 
configure service vpls 1100 customer 3 create
configure service vpls 1100 description "IPTV-Multicast"
configure service vpls 1100 sap lag-1:1100 create
configure service vpls 1100 sap lag-1:1100 igmp-snooping mrouter-port
configure service vpls 1100 sap lt:1/1/1:1100 create
configure service vpls 1100 sap lt:1/1/1:1100 igmp-snooping send-queries
admin save

configure igmp system start 
configure igmp system netw-igmp-version 2 
configure igmp system user-igmp-version 2
configure mcast general fast-change
configure qos cac-mode nocac
configure igmp vlan 1100 netw-igmp-version 2
configure mcast chn 239.1.1.1 src-ip-addr 0.0.0.0 vlan-id 1100 end-ip-addr 239.1.1.254
configure mcast chn 239.1.2.1 src-ip-addr 0.0.0.0 vlan-id 1100 end-ip-addr 239.1.2.254
admin save


===IPTV service port configuration====
configure interface port uni:1/1/1/1/10/1/4 admin-up
configure qos interface 1/1/1/1/10/1/4 upstream-queue 0 bandwidth-profile name:UP-512K
configure qos interface 1/1/1/1/10/1/4 queue 0 shaper-profile name:DOWN-6M
configure bridge port 1/1/1/1/10/1/4 max-unicast-mac 4
configure bridge port 1/1/1/1/10/1/4 vlan-id 1000 
configure bridge port 1/1/1/1/10/1/4 pvid 1000
configure igmp channel vlan:1/1/1/1/10/1/4:1000 max-num-group 2
admin save


Apabila ada yang ingin ditanyakan, silahkan tinggalkan pertanyaan anda di kolom komentar,
semoga bermanfaat,

8:46 PM | 7 komentar | Read More

Konfigurasi GPON ZTE

This summary is not available. Please click here to view the post.
8:15 PM | 2 komentar | Read More

[Makalah] Microwave Access (WiMAX)


Microwave Access  (WiMAX)

I.        PENDAHULUAN
Worldwide Interoperability for Microwave Access  (WiMAX) merupakan standar industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang  bersifat global menjadi satu kesatuan.  WiMAX dan  WiFi dibedakan berdasarkan  standar teknik yang bergabung didalamnya.  WiFi menggabungkan standar  IEEE  802.11 dengan  ETSI HiperLAN  yang merupakan standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar  IEEE  802.16 dengan ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Eropa dan sekitarnya. Untuk dapat membuat teknologi ini digunakan secara global, maka diciptakan WiMAX.   Standar global yang dipakai di dunia dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1.   Standar-standar yang ada dengan spesifikasi yang mendukung komunikasi sampai tingkat MAN disatukan dengan standar WiMAX

Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis  broadband lewat  media wireless atau broadband wireless access (BWA). Pada masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA kemungkinan akan diberi sertifikasi WiMAX.  Standar  WiMAX dibentuk oleh gabungan-gabungan industri perangkat  wireless dan  chip-chip komputer diseluruh dunia. Perusahaan besar ini bergabung  dalam suatu forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antar teknologi BWA yang mereka miliki pada produk-produknya. 
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.


II.     Analisis Potensi Teknologi WiMAX
2.1     Regulasi WiMAX
Dengan mulai hadirnya teknologi Wimax di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia maka memerlukan regulasi yang dapat mengatur berjalannya pelaksanaan penerapan Wimax di Indonesia. Dengan adanya regulasi tentu akan memacu para penyedia jasa Wimax untuk menerapkan teknolgi yang mereka miliki pada masyarakat, yang nantinya masyarakat pedesaan pun akan dapat menikmati teknologi Wimax. Namun dalam pembuatan regulasi Wimax berjalan tidak berjalan lancar.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, panjangnya proses penetapan regulasi ini, semata karena kompleksitas pengaturan Wimax11. Dua Peraturan Menkominfo yang ditandatangani berisikan ketentuan persiapan seleksi penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched atau WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) pada pita frekuensi radio 2,3 GHz.
Dua Peraturan Menteri Kominfo (Permenkominfo) mengatur pertama, penataan dan penggunaan frekuensi radio untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband). Permenkominfo ini menetapkan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband ) Pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz.
Peraturan Menkominfo juga mengatur penetapan Pita Frekuensi Radio Untuk
Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (wireless broadband) pada Pita Frekuensi
Radio 3.3 GHz dan Migrasi Pengguna Frekuensi Radio Eksisting untuk Keperluan
Layanan Pita Lebar Nirkabel dari Pita Frekuensi Radio 3.4 - 3.6 GHz Ke Pita
Frekuensi Radio 3.3 GHz ungkap Gatot.
Sementara pada dua Keputusan Menkominfo, mengatur dua hal yaitu ; pertama tentang Peluang Usaha Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dengan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (wireless broadband).

2.2     Teknologi WiMAX dan Layanannya

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.
2.3     Wimax di Sisi Produsen atau Provider
Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S. Dewa Broto menegaskan, pihaknya telah menyiapkan perangkat aturan berupa Rancangan Peraturan Menteri Kominfo untuk tender BWA (broadband wireless access) yang dimulai tahun 2008. Tender tersebut ditujukan bagi industri pendukung peralatan untuk lisensi satu blok frekuensi di pita 2,3 GHz.
Wan Yi, Direktur Wireless and Mobile Department di China Communications Standards Association (CCSA), mengatakan satus 3G Wimax akan mengganggu keseimbangan industri mobile.
“Teknologi 3G bertumpu pada struktur segitiga W-CDMA, CDMA, dan TD-SCDMA. Wimax akan mempengaruhi ini secar besar-besaran. Semua vendor besar W-CDMA dan CDMA menentang ini,” ujar Wan. Wimax merupakan teknologi yang menggunakan teknik SOFDMA, teknik modulasi multicarrier yang menggunakan subchannelisasi. Provider menggunakan standar frekuensi untuk pelanggan tetap (fixed) dan bergerak (normadic). Teknik modulasi Wimax berbeda dengan CDMA dimana CDMA menggunakan perbedaan kode pada tiap pelanggannya.



2.4     Wimax di Sisi Konsumen
Teknologi Wimax dapat mengcover area sekitar 50km dimana ratusan pengguna akan dishare sinyal dan kanal untuk transmisi data sampai 155 Mbps.
Pada aplikasi mobile, user Wimax layaknya menggunakan terminal Wifi seperti: notebook, PDA, dan smartphone. Pemanfaatan Wimax sama dengan pemanfaatan Wifi. Sebuah terminal dapat mendeteksi jaringan Wimax dan Wifi sehingga user akan semakin dimudahkan karena bisa memilih Wimax broadband (untuk jaringan Wimax) atau wireless hotspot (untuk jaringan Wifi/Wireless LAN).
2.5     Modulasi
WiMAX yang menggunakan standar IEEE802.16d didukung oleh 4 skema modulasi yang berbeda yaitu: BPSK, QPSK, 16 QAM, dan 64 QAM. Modulasi yang digunakan merupakan modulasi adaptif yang mengizinkan sistem WiMAX menambahkan skema modulasi sinyal tergantung dari kondisi SNR (Signal to Noise ratio) pada link radio.
Pada saat link radio mengalami peningkatan kualitas, maka skema modulasi yang tertinggi akan dipergunakan, dan akan memberikan kapasitas yang lebih besar pada sistem. Selama terjadi fading sinyal (yang berati menurunnya kualitas pada link radio), sistem WiMAx dapat bergeser ke arah skema modulasi yang lebih rendah untuk menjaga kualitas hubungan pada link radio dan kestabilan link.
2.6     Pengalokasian Frekuensi
Ada 2 jenis frekuensi yang digunakan untuk pengembangan WiMAX yaitu frekuensi berlisensi dan frekuensi yang tidak berlisensi.
1. Frekuensi berlisensi
Frekuensi berlisensi yang biasa dipakai adalah frekuensi 2,5 GHz dan frekuensi 3,5 GHz.
a. 2,5 GHz
Band frekuensi 2,5 GHz digunakan di banyak negara di dunia termasuk Amerika Utara, Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa Barat, Eropa Timur serta beberapa negara di Asia Pasific. Spektrum frekuensi yang digunakan antara 2,5 GHz - 2,69 GHz.
b. 3,5 GHz
Di Eropa, ETSI mengalokasikan band frekuensi 3,5 GHz yang sebenarnya dialokasikan untuk WPLL untuk pengembangan WiMAX. Spektrum frekuensi yang digunakan antara 3,3 GHz - 3,8 GHz, tetapi yang banyak dipakai adalah frekuensi antara 3,4 GHz - 3,6 GHz.
2. Frekuensi tidak berlisensi
Spektrum frekuensi yang tidak berlisensi adalah antra 5,25 GHz - 5,85 GHz. Di beberapa negara yang menggunakan frekuensi antara 5,725 GHz - 5,85 GHz penggunaan daya output dapat dinaikkan sebesar 4 Watts untuk meningkatkan daerah jangkauan.

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi jaringan data tanpa kabel terus berkembang dan hasilnya yang terbaru adalah WiMAX (Worldwide Interoperability for microwave access). Secara resmi disebut sebagai standar 802.16. WiMAX mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan teknologi sebelumnya dalam hal kecepatan transfer data, radius sel, modulasi adaptifnya serta mendukung LOS dan NLOS.
Proses perancangan jaringan WiMAX ini harus disesuaikan dengan keadaan wilayah serta seberapa besar kebutuhan bandwidth di daerah tersebut. Daerah urban adalah daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Di Daerah inilah kebutuhan akan jaringan internet cukup besar.
Beberapa keuntungan pada teknologi WiMAX dibandingkan dengan teknologi DSL yaitu mampu menjangkau suatu daerah layanan hingga radius 30 mil, bekerja pada kondisi NLOS (Non Line of Sight) dan melayani kecepatan data hingga 75 Mbps (tergantung spesifikasi yang digunakan). Kriteria ini yang membuat WiMAX sebagai teknologi yang berkembang di seluruh dunia.
Teknologi WiMAX secara umum dapat digunakan sebagai aplikasi untuk akses broadband bagi pelanggan di rumah (fixed), di area perkantoran (nomadic), maupun di kendaraan (mobile). Impelmentasi teknologi WIMAX yang mudah dengan fleksibiltas yang tinggi menjadikan teknologi WiMAX sangat cocok untuk diadopsi di negara dengan kawasan yang luas dan bervariasi seperti Indonesia. Teknologi WIMAX mampu mengatasi atau mengurangi masalah pada NLOS serta memiliki keunggulan yang disebabkan oleh penggunaan teknologi OFDM.
3.2   Saran
Pemerintah harus mendukung implementasi jaringan WiMAX regional agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah dengan adanya akses internet berkecepatan tinggi untuk mendukung sektor bisnis yang sesuai.
Operator seharusnya mencoba mengimplementasikan WiMAX apabila menginginkan menuju  layanan 4G. WiMAX harus dilihat sebagai pelengkap ataupun pesaing sehingga model bisnis yang ada dapat disesuaikan agar tetap menguntungkan bagi operator.




REFERENSI
[1] John Shelper, “1G, 2G, 3G, 4G”, TechColumn, April2005, www.T1Rex.com 
[2] Alex Goldman,  “WiMAX is wrong for urban areas”, ISPPlanet, June 2004,
http://www.ispplanet.com
[3] Blue print,  “The next bout: 3G versus BWA”, http://www.arcchart.com/blueprint
[4] http://freddykurnia.blogspot.com
[5] Widodo,Thomas,Sri,2008."Teknologi wimax untuk komunikasi digital bidang lebar",Graha Ilmu, Yogyakarta,
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX


semoga makalah Microwave Access  (WiMAX) dapat bermanfat bagi teman teman mahsiswa telko kususnya dan kepada yang lain juga,,,
4:54 AM | 0 komentar | Read More